Selasa, 06 September 2022

Jadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri Sendiri dari Kejahatan Siber Perbankan

 
 Sumber foto : Pexels
 
Dulu saat akses internet masih terbatas pada tahun 90-an dan belum merajalela seperti sekarang. Saat itu, kita harus pergi ke bank dulu untuk sekadar menabung, memilih uang kita untuk didepositokan, transfer, kliring, menggunakan jasa safe deposit box serta melakukan pembayaran seperti bayar uang sekolah, air maupun tagihan listrik.


Namun semua mulai berubah saat muncul smartphone dan akses internet tak terbatas di zaman ini. Adanya aplikasi mobile banking semakin mempermudah dan mengurangi biaya dibanding saat kita harus bersusah payah pergi dari rumah menuju bank. Banyak sekali keunggulan yang ditawarkan aplikasi mobile banking contohnya seperti fasilitas cek saldo, bayar tagihan kartu kredit, transfer uang serta mutasi rekening tabungan.


Ada kejadian cukup menggelitik saat saya mulai mengikuti akun Instagram resmi BRI sebagai aturan persyaratan lomba blog. Tiba-tiba saja ada dua akun dengan foto profil BRI mulai mengikuti saya dan lucunya dua akun tersebut melakukan direct message kepada saya. Saya sempat keheranan saat kedua akun tersebut mengirim pesan. Mereka bilang jika ada masalah dengan tabungan BRI saya bisa langsung private chat kepada mereka.


Saya langsung membalas pesan itu. Saya bilang bahwa saya bukan nasabah BRI dan saya mengikuti akun resmi BRI karena merupakan salah satu persyaratan lomba blog. Namun mereka bilang lebih baik kirim chat saja jika ingin tahu lebih lanjut tentang lomba tersebut. Saya hampir saja tertipu dengan modus mereka. Berikut tangkapan layar obrolan saya dengan mereka.
 

Sumber foto : Dokumentasi pribadi
 

Saat itu bahkan mereka bilang, saya harus menjadi nasabah BRImo untuk bisa mengikuti kompetisi blog. Padahal hingga tulisan ini ditulis hari ini, tanggal 25 Agustus 2022 saya bukan nasabah BRI akan tetapi saya belum tahu kapan akan mempublikasikan tulisan ini. Jadi kesimpulannya adalah untuk kedepannya saya belum tahu apa akan menjadi nasabah BRI atau tidak. Untungnya saya mengikuti akun Instagram Nasabah Bijak. Kemudian saya melihat postingan mereka tentang berbagai modus operandi penipuan yang mengatasnamakan BRI.


Saya hampir terperangkap dalam jeratan penipuan online. Padahal saya seorang blogger yang seharusnya menjadi Penyuluh Digital bagi masyarakat awam malah hampir terjebak dalam skema penipuan. Akhirnya saya sadar dan memblokir nomor tersebut.


Setelah mencari dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa kejahatan siber yang menimpa nasabah bank antara lain :

  • Phising
Modus yang dipakai untuk mengelabui korban adalah melalui kirim email maupun sosial media lainnya seperti kirim link palsu, membuat website bodong,dsb. Setelah itu mereka mendapat informasi pribadi seperti user ID,PIN, nomor rekening bank atau kartu kredit. Selanjutnya penipu mengakses rekening, manipulasi kartu kredit atau menyuruh nasabah transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah besar.  

  • Sniffing
Modusnya dengan meretas paket data untuk mengumpulkan informasi secara ilegal lewat jaringan yang ada pada perangkat korban.
      
  • Skimming 
Mencuri data kartu kredit atau debit untuk menarik dana di rekening. Biasanya mereka membobol informasi pengguna dengan memasang alat pada mesin ATM atau mesin gesek EDC. Kemudian pelaku bisa menggandakan data yang terdapat dalam pita magnetik kartu kredit atau debit
 
  • SIM swap
Kejahatan siber dengan mengambilalih nomor ponsel atau kartu SIM orang lain yang tidak dipakai.
 
  • Data forgery
Modus kejahatan pemalsuan data atau dokumen penting melalui internet.
 
  • Carding
Melakukan transaksi dengan kartu kredit milik orang lain.
 
  • Serangan ransomware
Adanya malware atau software jahat yang menginfeksi komputer tetapi juga menyandera data pengguna. Biasanya pelaku akan meminta tebusan pada korban jka ingin ransomware dimusnahkan. Jika tidak dituruti maka data pengguna akan dirusak oleh oknum tersebut.


 
Berikut ini ada beberapa solusi untuk melindungi diri dari kejahatan siber di antaranya :
 
  • Jangan pernah tergiur sms atau telepon manipulatif yang bilang bahwa anda mendapat hadiah jutaan rupiah dengan syarat transfer sejumlah uang tertentu untuk mendapat hadiahnya padahal anda tidak pernah mengikuti kuis apapun.
  • Jangan memakai wifi publik saat transaksi belanja online karena rawan pencurian data. Akan lebih baik memakai jaringan internet pribadi
  • Jangan pernah memberikan data pribadi password, PIN, kode OTP akun keuangan anda terhadap siapapun.


Namun setelah mengikuti akun Instagram Nasabah Bijak, saya mulai ada ketertarikan menjadi nasabah BRI. Isi konten mayoritas berisi repost dari BRI yang cukup menarik apalagi dengan video penjelasan modus penipuan yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Pada akhirnya hanya kita yang harus lebih melek literasi digital finansial dan tidak mudah diperdaya oleh perilaku manipulatif oknum penipu.


Sumber referensi :

https://www.cermati.com/artikel/13-jenis-cyber-crime-kejahatan-internet-yang-merugikan
https://finansial.bisnis.com/read/20211111/90/1464684/pahami-jenis-jenis-kejahatan-siber-di-sektor-perbankan
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 

Jadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri Sendiri dari Kejahatan Siber Perbankan

   Sumber foto : Pexels   Dulu saat akses internet masih terbatas pada tahun 90-an dan belum merajalela seperti sekarang. Saat itu, kita ha...