Tahu cerita tentang petani yang memancing ikan yang bisa
berbicara mungkin kamu pernah mendengar cerita seorang permaisuri yang dibuang
karena rasa dengki seorang selir kemudian di hutan dia melahirkan bayi
laki-laki atau cerita suami istri yang sudah lama tidak dikaruniai keturunan
lalu menemukan sebuah mentimun yang berisi anak perempuan. Mungkin saya sebagai
generasi milenial tahu semua judul cerita yang disebut di atas. Akan tetapi
apakah generasi Z tahu cerita yang saya sebut itu?
Dulu sebelum
internet merajalela. Kehadiran buku selalu berupa dalam bentuk fisik namun
setelah muncul internet. Banyak inovasi bermunculan seperti ebook, beraneka
ragam aplikasi menulis, dsb. Zaman dulu semua tentang buku fisik kalo zaman now
selain adanya buku fisik aplikasi nulis mulai menyerang alias membaca online menjadi tren gaya hidup
para pembaca.
Selanjutnya
saya menceritakan tentang awal mula menyukai dunia membaca. Saat SD orang tua
saya rutin membelikan majalah BOBO pada saat itu. Entahlah apa memang itu
dorongan dari dalam diri atau ada faktor lain. Saya selalu habis membaca
majalah itu. Selain majalah saya mulai beralih bacaan menjadi koran sejak kelas
5 SD. Setelah menginjak bangku SMP hingga kuliah saya lebih fokus pada sekolah
ketimbang hobi menulis. Namun ada satu hal yang tidak berubah dari saya yaitu hobi
membaca. Itulah pengalaman saya dengan hobi baca. Setiap orang memiliki
pengalaman dan manfaat yang berbeda dengan hobi ini . Namun pastinya semua yang
berhubungan dengan membaca akan selalu berdampak positif.
Membaca dari berbagai sumber yang saya ketahui mempunyai banyak dampak positif seperti menambah wawasan, meningkatkan kualitas
memori, melatih keterampilan berpikir dan analisa, mencegah penurunan fungsi
kognitif, serta banyak manfaat lainnya. Begitu banyak manfaat yang didapat apabila memiliki hobi baca sejak usia dini. Jadi rugi saja jika anak-anak kita tidak menyukai kegiatan membaca.
Golden age adalah tahap perkembangan dan pertumbuhan emas
yang terjadi di masa awal kehidupannya terlahir ke dunia. Jika dihubungkan
dengan penjelasan saya di atas. Akan lebih baik kita memperkenalkan dengan
kebiasaan baca sejak kecil. Hobi membaca membuat imajinasi saya melompat ke
arah yang lebih tinggi. Membaca baik buku fiksi ataupun non fiksi membuat kita
menciptakan dunia yang tak terbatas. Imajinasi yang tinggi membuat otak kita
berpikir lebih kreatif.
Saya memang membaca tidak pada masa golden age melainkan
sewaktu menginjak sekolah dasar. Namun saya merasakan banyak manfaat positif
karena dulu berlangganan majalah BOBO seperti berpikir lebih kreatif, menambah
wawasan, memperkaya imajinasi, dsb. Apalagi dulu media yang berhubungan dengan
anak baik bacaan ataupun hiburan jumlahnya sangat berlimpah.
Namun seiring bertambah tahun dan kemajuan teknologi ternyata
kuantitas bacaan anak justru berkurang. Malahan kebanyakan anak sekarang
menyukai bacaan atau hiburan orang dewasa. Sesuatu yang amat disayangkan bagi
masa depan generasi penerus. Akan tetapi kita jangan hanya berdiam diri tidak
berusaha menciptakan lingkungan yang baik bagi anak. Jadi salah satu strategi
yang dipakai adalah kita harus mengikuti perkembangan zaman.
Digitalisasi merambah semua bidang termasuk dunia
kepenulisan. Bermunculan beraneka ragam aplikasi nulis dengan target dan segmen
pasar yang berbeda-beda. Ada aplikasi menulis untuk segmen artis Kpop, ada juga
aplikasi dengan segmen cerita roman dewasa,dsb.
Sekarang ini saya akan memperkenalkan salah satu aplikasi
cerita anak yang saya install dari PlayStore yang bernama Lets’s Read https://bit.ly/webletsread . Mayoritas aplikasi setelah install membutuhkan email dan password untuk masuk
ke dalam aplikasi sementara Let’s Read tidak membutuhkan hal itu. Aplikasi
Let’s Read hanya menanyakan bahasa yang kamu ingin pakai untuk aplikasi ini
setelahnya koleksi cerita dalam bahasa apa kemudian fitur unduh buku tanpa
koneksi internet.
Jadi ... apa kalian sudah siap mengajak anak atau keponakanmu
berpetualang dalam dunia membaca melalui aplikasi Let’s Read? https://bit.ly/downloadLR2
Membaca memang seru ya jadi semakin banyak tahu
BalasHapus