Senin, 15 Juni 2020

Ingin Bisnis Bertahan di Saat Corona? Ini 5 Tips yang Bisa Kamu Lakukan!





Apa kabar? Bagaimana cara kalian dalam menghadapi pandemi Covid-19?

Bisnis adalah salah satu cara untuk mencari uang sebagai sumber penghidupan. Saat kamu memulai bisnis biasanya kendala yang didapat seperti tidak punya modal, takut gagal, atau bingung usaha apa yang akan dijalani. Sedangkan saat usaha sudah berjalan kendala yang kamu alami biasanya usaha kurang laku, ada krisis, serta mengalami kebangkrutan. 

Sebagaimana yang kamu tahu, hampir seluruh penjuru dunia terjangkit pandemi Covid-19. Kebanyakan bisnis yang mengalami kerugian besar biasanya bisnis yang membutuhkan keterlibatan orang banyak.contohnya pariwisata, bioskop, pertandingan olahraga, atau mall. Namun ada juga bisnis tidak terlalu terdampak dengan adanya pandemi misalnya bisnis online tapi memiliki kendala dalam hal pengantaran barang yang akan memakan waktu lebih lama karena adanya prosedur tertentu untuk menghindari virus ini, karena pandemi mempengaruhi banyak sektor kehidupan maka kamu harus pintar dalam menyikapi situasi ini.

Nah ... berikut 5 tips yang bisa dipakai agar bisnismu bisa bertahan di tengah pandemi ini :


Mematok harga yang wajar
Menurut Alex S Nitisemito (1991:55) definisi harga ialah nilai barang dan jasa yang dinilai dengan sejumlah uang berdasarkan nilai yang ditetapkan penjual atau perusahaan untuk melepas produk tersebut. Saat pandemi dimulai, tiba-tiba saja harga alat-alat kebutuhan medis seperti seperti masker, APD, hand sanitizer melonjak tinggi karena permintaan melonjak sehingga produsen melihat peluang itu sebagai sarana untuk meraih profit tanpa memikirkan kerugian yang dialami konsumen. Alangkah lebih baik jika kita tidak mengambil keuntungan di tengah keadaan yang serba sulit. Salah satu cara meringankan beban orang-orang yang sedang kesulitan di masa pandemi ini adalah barang atau jasa yang kita miliki patok dengan harga wajar. Kalaupun terjadi kenaikan harga usahakan bukan karena faktor mengambil keuntungan pribadi.

Reevaluasi strategi bisnismu
Produk atau jasa apa yang paling laku? Biasanya pelanggan tahu tentang produkmu melalui media apa?Toko resmi/sosial media/website/marketplace? Apa perlu inovasi dalam strategi promosi di era pandemi? Apa perlu menyediakan dana cadangan untuk menghadapi situasi ini?

Membiasakan mobile payment
Sebagian penyebaran virus corona umumnya berasal dari cairan tubuh penderita terinfeksi contohnya    air liur yang keluar saat bersin, saat kita batuk, atau bernafas. Belum ada penelitian akurat bahwa virus corona ditemukan di uang kertas. Namun pada penelitian terdahulu ditemukan bahwa virus corona jenis Severe Acute Repiratory Syndrome (SARS) dapat hidup 72 jam pada kertas. Berdasarkan kesamaan struktur di antara virus corona bukan tidak mungkin hal ini berlaku untuk covid-19. Makanya lebih baik di era ini kita mulai membiasakan diri untuk membayar produk/jasa dengan uang digital seperti Gopay atau OVO.

Pilih supplier lokal
Akan lebih baik lebih baik jika supplier barang yang kita produksi berasal dari daerah yang sama  tempat kita berbisnis karena supplier dari luar negeri pergerakaannya tidak sebebas dulu.

Maksimalkan SDM      
Pandemi corona membawa banyak dampak bagi bisnis yang berjalan saat ini. Kebijkan NEW NORMAL akan berpengaruh bagi pola hidup masyarakat. Adanya kebijakan bagi masyarakat untuk memakai masker dan membawa hand sanitizer jika keluar rumah, tempat-tempat yang mengundang keramaian seperti kantor, sekolah, dan pertokoan harus memberlakukan prosedur kesehatan yang diatur pemerintah. Kebijakan NEW NORMAL harusnya menjadi perhatian bagi para pembisnis. Mungkin bisa dengan cara mengatur shift bagi karyawan agar jumlahnya tidak membludak yang mengakibatkan interaksi banyak orang yang berpotensi menimbulkan penyebaran virus corona tanpa disadari.        



Bisnis apapun yang kamu jalani pasti memiliki tantangan, hambatan, dan rintangannya sendiri. Namun jika kamu melakukan tips yang saya bagikan, melakukakan kerja cerdas, dan pandai melihat peluang bukan tidak mungkin bisnismu berkembang di era yang sedang sulit ini.

        
         





Selasa, 12 Mei 2020

Hobi Jadi Profesi




Selama ini kita mengenal profesi umum seperti PNS, karyawan swasta, pedagang, dll. Biasanya orang bergantung secara ekonomi terhadap pekerjaan yang saya sebut tadi. Hobi menurut KBBI adalah kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Jika dilihat dari maknanya, orang biasanya memperlakukan hobi sebagai kegiatan sampingan hanya untuk bersenang-senang. Namun apakah pernah terlintas di benakmu untuk menjadikan hobi sebagai profesi?

Setidaknya ada beberapa efek postif jika menjadikan hobi sebagai profesi :
  • Lebih semangat dalam bekerja sebab profesi yang dijalani adalah hobi yang disukai.
  • Tidak perlu menambah keahlian khusus bukan berarti tidak harus banyak belajar namun setidaknya dalam profesi yang kita tekuni kita bisa menguasainya karena berasal dari hobi.
  • Memberi inspirasi bagi orang lain sebab profesi konvensional memiliki banyak saingan sehingga kalau kita sukses dengan hobi yang berlanjut menjadi profesi bisa menjadi contoh bagi orang-orang yang kesulitan mencari kerja untuk mencari penghasilan dari hobi mereka.

Berikut ini ada beberapa hobi yang menurut saya bisa dijadikan profesi antara lain :
  1. Menulis, bisa disalurkan dalam bentuk sebagai blogger.
  2. Memasak.
  3. Olahraga.
  4. Gamers.
  5. Menggambar.
  6. Kreator video.
  7. Komputer.
  8. Fashion.
  9. Otomotif.
  10. Desain, termasuk iklan, ilustrasi dan website.
  11. Programming.
  12. Travelling.
  13. Otak-atik barang elektronik.
  14. Main musik.
  15. Kolektor 
  16. Menjahit.
  17. Kecantikan.
  18. Berenang.

Jika kamu melihat daftar hobi di atas. Siapa yang menyangka hal yang sederhana dan kita sukai bisa menjadi profesi untuk menunjang perekonomian kita? Hal yang perlu kita lakukan agar hobi yang kita miliki bisa beralih menjadi profesi adalah meningkatkan keahlian kita dalam bidang itu dan tidak gampang menyerah.

Ini adalah salah satu kisah agar bisa menjadi inspirasi bagi dirimu.

Saat berumur 17, dia lulus ujian masuk tapi gagal masuk di fakultas pilihannya
Saat dia 25 tahun, ibunya meninggal
Saat menginjak umur 26, dia mengalami keguguran
Sewaktu umur 28, dia bercerai dan depresi
Menginjak umur 29, dia resmi menjadi single mother
Pas di usia 30, dia melakukan percobaan bunuh diri.

Kamu bisa tebak siapa orang itu? Oke saya akan kasih fotonya di bawah ini




Bahkan saat membuat novel pertamanya, Harry Potter and The Philosopher's Stone baru rampung dalam waktu 5 tahun dan 12 kali ditolak oleh penerbit. Apakah dia putus asa? Tidak sama sekali. Muncul titik terang saat penerbit Bloomsbury setuju untuk menerbitkan novelnya pada bulan Juni 1997. Namun masalah tidak berhenti sampai di situ. Sang editor malah menyarankan J.K Rowling mencari pekerjaan lain karena kecil peluang untuk menggantungkan hidup dari menulis novel tentang anak-anak. Setelah buku karyanya dicetak, J.K Rowling sempat melakukan presentasi dan membaca beberapa bagian halaman novelnya. Hanya beberapa orang yang datang untuk mendengarkan penulis yang tidak dikenal pada masa itu. Namun tak lama kemudian, novel Harry Potter and The Philospher's Stone booming dan disukai banyak orang.

Mengapa saya mengambil sekelumit kisah ini? Saya mau mengingatkan kamu bahwa apapun hobi yang kamu ingin jadikan profesi, semua pasti ada tantangan yang harus dijalani sama seperti melakukan pekerjaan konvensional.

Berikut beberapa tips agar hobi yang beralih menjadi profesi bisa berjalan sukses di antaranya :
  1. Berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
  2. Selalu upgrade skill terkait hobi yang akan dijadikan profesi.
  3. Selalu inovasi dan mengikuti perkembangan.
  4. Tidak gampang menyerah menghadapi halangan yang menghadang jalan kita.
Jadi ... udah siap guys buat menggapai sukses lewat hobimu?










Jadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri Sendiri dari Kejahatan Siber Perbankan

   Sumber foto : Pexels   Dulu saat akses internet masih terbatas pada tahun 90-an dan belum merajalela seperti sekarang. Saat itu, kita ha...